Sayuti Tan Malik: personal branding
Karena itu beberapa
tahun lagi mungkin kita akan jarang mendengar istilah Negara Berkembang dan
Negara Maju, karena semakin pudarnya suatu tapal negara
Perkembangan
teknologi juga memperlebar jarak masyarakat untuk menikmati segala hal, baik
entertaimen, berita, pekerjaan, maupun pendidikan. Kini tak perlu lagi jauh
pergi ke amerika untu membeli gadget terbaru tinggal ketik di serch engine maka
kita dapat memesannya.
Yang jadi pertanyaan
adalah bisakah kita memanfaatkan ke globalan kita?
Atau kita akan
terbawa arus globalisasi dan akhirnya tenggelam atau kita dapat menikmati arum
jeram dari arus globalisasi. Itu semuah ditentukan dari persiapan kita saat
ini. Kita akan tengelam dalam arus globalisasi yang deras kalau kita tidak
mempersiapkan pelampung walaupun kita bisa dan mampu berenang.
Personal branding
Hanya 10 % saja
sumbangsi bakat dalam menyumbangkan keberhasilan, begitupun dalam menghadapi
globalisasi kita perlu 90 % lagi tambahan agar survive . Kita harus meng
assembling semuah potensi, kemampuan, minat dan bakat. Kemudian menge-pack agar
lebih menarik, dan itu personal branding yang kita harus punya
Dalam assembling
kita harus tau blueprint dari yang kita bangun , jangan sampai tujuan membuat
gedung malah menjadi motor, setelah kita tahu kitasedang buat apa, kemudian
kita mulai mereangkai semuah potensi, minat dan bakat menjadi gedung yang
kokoh.
Sayuti Tan Malik
Justhink.malik9@gmail.com