E1: Wayang Kulit Lakon Anggayuh Pakarti Luhur

 


Tangerangtalk.My.ID - Pagelaran wayang kulit Sosialisai 4 Pilar menghadirkan Dalang Ki Doto Prabowo dengan lakon ‘Anggayuh Pakarti Luhur’ itu disambut antusias warga masyarakat sekitar.

Dalam cerita lakonnya dikisahkan, di sebuah padepokan kecil bernama Karsa Binangun dihuni oleh sesepuh Kyai Wahana Mulya.

Waktu percakapan dengan kedua anaknya, yaitu Bambang Garuda sakti, dan anak perempuan Sekar Kinasih. Sang kyai menanyakan alasan semangat kedua anaknya itu untuk menjadi pemimpin.

Jawab mereka berdua ingin mencari kebenaran dan keadilan. Walau sebagai wong cilik, tetap harus punya andil dalam negara.

Dalam perjalanannya banyak yang melawan dan menolak, tapi berkat kepandaian dan kegigihan Bambang Garuda Sakti dan Sekar Kinasih, tantangan dan rintangan bisa dihadapi degan baik.

Kedua kakak beradik tersebut terus menimba ilmu dan laku prihatin demi bisa meraih cita-cita. Hingga sampailah keduanya ke Karang Tumatitis bertemu dengan Semar Badranaya.

Kemudian Bambang Garuda Sakti dan Dewi Sekar Kinasih dalam pencarian ilmunya semakin mantap dibimbing Ki Lurah Semar.

Kendati godaan dan rintangan tetap ada dalam menimba ilmu kadigdayan dan kanuragan di bawah bimbingan Kyai Semar Badranaya. Namun Pendita Wahana Mulya sebagai orang tua tetap yakin putra putrinya akan menjadi baik dalam bimbingan Ki Semar Badranaya.

Dalam lakon selanjutnya, Bambang Garuda Sakti dan Sekar Kinasih dihadapkan ke Prabu Kresna sebelum masuk Ngamarta. Oleh Prabu Kresna keduanya diuji tentang kesatriaannya, yaitu Apa wujude negara Nusantara ya Indonesia? Apa dasare negara? Bagaimana mempraktekan dalam hidup sehari-hari dasar negara tersebut? Dan tanggung jawab prajurit apa aja?

Semua pertanyaan dari Prabu Kresna dijawab dengan lancar, baik dan jelas. Lalu Prabu Kresna pun memberi tugas lagi kepada Bambang Garuda sakti dan Sekar Kinasih supaya mengusir kaum penjajah yang akan merusak negara.

Kemudian berperanglah Bambang Garuda Sakti melawan prajurit Sebrang yang hendak menyusup ke Pandawa, dan para prajurit Sebrang berhasil dipukul mundur semuanya.

Atas keberhasilannya Bambang Garuda Sakti diberikan anugerah Penewu oleh Prabu Kresna dihadapan Prabu Puntadewa (Raja Amarta), dan adiknya Sekar Kinasih menjadi pejabat di Kapanewon.

Sebuah lakon mengisahkan perjuangan yang tidak sia-sia untuk mengabdikan diri kepada negara. Sebagai langkah awal menggapai kedudukan yang di atasnya.

Orang tua dan semua cantrik Karso Binangun pun merasa suka gembira dengan apa yang diraih Bambang Garuda Sakti dan Sekar Kinasih

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url