Mahasiswa KKM 80 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kenalkan Vertikultur kepada Anak-Anak PAUD Mawar II di Desa Tegalongok.
Pandeglang, Tangeragtalk – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 80 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengadakan kegiatan edukatif dan kreatif bertema "Menanam Sejak Dini: Kreativitas dan Peduli Lingkungan melalui Vertikultur" di PAUD Mawar II, Desa Tegalongok, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini diikuti oleh 33 anak-anak PAUD yang didampingi oleh mahasiswa serta guru PAUD. Kamis (16/01)
Isvan Aditya Nugraha, ketua kelompok KKM 80 UNTIRTA, mengungkapkan bahwa pentingnya menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini melalui kegiatan kreatif seperti ini. "Dengan melibatkan anak-anak PAUD Mawar II dalam proses pewarnaan botol bekas dan menanam tanaman dibotol yang sudah diwarnai, kita tidak hanya mengajarkan mereka cara mendaur ulang, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sejak usia dini," ujar Isvan Aditya Nugraha, Ketua Kelompok KKM 80 UNTIRTA.
Ia juga menambahkan bahwa program ini dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, sekaligus membentuk kebiasaan baik dalam menjaga lingkungan. "Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak ini bisa memahami pentingnya menjaga alam dan memanfaatkan barang bekas dengan cara yang lebih bermanfaat," lanjutnya.
Ibu Iroh, Guru PAUD Mawar II, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak PAUD Mawar II. "Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya belajar tentang cara menanam, tetapi juga memahami pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan dan kreatif," ujar Ibu Iroh. Ia juga mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKM 80 UNTIRTA yang telah membawa ide segar dan edukatif ke PAUD Mawar II.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKM 80 UNTIRTA berharap dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Tegalongok. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa, guru, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang berarti bagi lingkungan sekitar. (Siaran pers)